Minggu, 19 Juni 2016

MEMBALAS KEBAIKAN IBU



 Assalamualaikum wr wb, 
Semoga bermanfaat sobat...:)
 
MEMBALAS KEBAIKAN 
 
Suatu hari,Ibnu Umar melihat seseorang yang sedang menggendong ibunya sambil thawaf mengelilingi Ka’bah. Orang tersebut lantas berkata kepadanya , “Wahai Ibnu Umar , menurut pendapatmu apakah aku sudah membalas kebaikan ibuku ?”
Ibnu Umar4 menjawab,”Belum,meskipun sekadar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu. Akan tetapi engkau sudah berbuat baik. Allah akan memberikan balasan yang banyak kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau lakukan.” (Kitab al-Kabair karya adz-Dzahabi).
 
Kisah tersebut memberikan pelajaran berharga kepada kita bahwa setiap anak tidak akan dapat membalas jasa orang tuanya,kecuali ia menemukan orangtuanya sebagai budak,lalu dibeli dan dimerdekakan.(HR Muslim)
Dalam hadis lain, “Berbuat baik kepada kedua orang tua itu lebih utama daripada shalat,sedekah,puasa,haji,umrah,dan berjihad di jalan Allah.”’(HR Thabrani).
Apakah masih ada kewajiban berbuat baikkepada orang tua setelah keduanya wafat ….?, Sabda Nabi Muammad SAW “Masih,yaitu mendo’akannya,memohonkan ampunan untuknya,menunaikan janjinya,memuliakan temannya,dan menyambung hubungan kerabat yang tidak tersambung kecuali dengannya.”(HR Abu Dawud,Ibnu Hibban,dan al-Hakim).
Sejarah mencatat,banyak orang hebat yang lahir dari seorang ibu yang juga hebat.Kita tidak akan dapat menjadi hebat seperti sekarang tanpa sentuhan darinya. Maka ,tak berlebihan jika ada ungkapaan, “Al-Jannatu tahta aqdami al-ummahat”, Surga berada di bawah telapak kaki ibu.
Karena itu,ketika ada seorang laki-laki berhijrah dri Yaman kepada Nabi SAW dan ingin berjihad. Kemudian ,Nabi SAW bertanya ,”Apakah di Yaman masih ada kedua orang tuamu?”. “Masih ya Rasulullah” jawab laki-laki itu.
Nabi SAW bersabda, ”Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan mintalah izin darinya.Jika keduanya memberi izin maka engkau boleh berjihad dan jika keduanya tidak mengizinkan maka berbuat baiklah kepadanya,karena hl itu merupakan sesuatu yang paling baik yang engkau bawa untuk bertemu dengan Allah setelah tauhid.”(HR Ahmad dan Ibnu Hibban)
Lalu,datang laki-laki lain kepada Nabi SAW meminta baiat untuk berangkat hijrah. Ia berkata ,”Aku datang kepadamu sehingga membuat kedua orang tuaku menangis.”
Kemudian Nabi SAW bersabda,”Kembalilah kepada keduanya dan buatlah keduanya tertawa,sebagaimana engkau telah membuat keduanya menagis.”(HR Abu Dawud,Nasa’i,dan al Hakim).
Ibu memiliki peran yang tak dpat digantikan oleh siapapun. Dialah yang mencetak generasi unggul.Maka tidaklah berlebihan jika seorang penyair mengungkapkan, Al-Ummu madrosatun,in a’dadtahaa a’dadta sya’ban thoyyiba al-a’rooqi. Ibu itu ibarat sebuah sekolah ,apabila kamu persiapkan dengan baik,berarti kamu telah mempersiapkan suatu bangsa dengan dasar yang baik.
Dalam hadist lain , Rasul SAW menempatkan ibu sebagai orang yang paling utama untuk dihormati.Beliaumemerintahkan umatnya untuk senantiasa memuliakan ibunya,kemudian menyayangi ibunya,setelah itu barulah Bapak.
Sobat rahimakumulloh…. Kisah ini semoga memberikan kesadaran kepada kita bahwa ibu merupakan makhluk istimewa yang dicipta Allah SWT untuk kita,dan berbakti kepadanya adalah ibadah yang utama,serta menghianati dan menyakitinya adalah kejahatan yang tak terkira…
Suatu ketika ada sepasang anak dan ibu menempuh perjalanan melintasi gurun pasir yang luas.Ditenga perjalanan ,sang anak mengeluh dan berkata yangmenyakiti hati ibunya…
Sang ibu merasa sedih ,tapi dia tidak berkata-kata ,dia menulis di Atas Pasir : “Hari Ini Anakku Menyakiti Hatiku dengan Kata Katanya” . Mereka terus berjalan ,sampai menemukan oasis dimana mereka memutuskan untuk is tirahat dan menyegarkan badan. Sang ibu karena kegembiraanya menjadi tak waspada ,lalu terperosok masuk ke oasis tersebut,dia mencob berenang,namun nyaris tenggelam ,sang anak panic lalu dengan segala upayanya dan keberanian yang dimilikinya ia berhasil menyelamatkan ibunya . Ketika seng ibu rasatakutnya telah hilang ,dirinya kembali tenang dia menulis di Sebuah Batu yang teronggok di pinggir oasis : “Hari Ini Anakku Yang Baik Menyelamatkan Nyawaku”.
 
Sang anak bertanya : “Ibu….kenapa setelah aku melukai hatimu,ibu menulisnya di Atas Pasir & sekarang ketika aku berbuat baik ibu menulisnya di Atas Batu?”
Sang ibu menjawab : “Anak ku…. Ibu menulis rasa sakit ibu di Atas Pasir agar angin maaf dating berhembus & menghapus tulisan itu…sebab engkau adalah anak ku…
Dan bila engkau melakukan suatu hal baik,ibu harus memahatnya di Atas Batu,agar tidak bisa hilang tertiup angin,ibu akan menyimpannya dalam hati sebagai kebahagiaan tak terperi,sebab kau adalah anak ku,karena ibu tak bisa berhenti menyayangimu… sampai kapanpun usia mu…
 
Demikianlah ibu,hatinya seperti laut ,menampung baik dan buruk yang menimpanya,lalu mengembalikan kebaikan tak terhingga.
Semoga Kita dapat Berbakti...
 
Wassalamualikum wr.wb

1 komentar:

  1. Lanjutkan menulis,jangan sampai disini saja karena dengan menulis namamu kan di kenang di masa depan.

    BalasHapus